Rabu, 15 Oktober 2014

Fungsi dan Peranan Menulis



A.    Fungsi Menulis
Dalam kegiatan berbahasa menulis memiliki fungsi utama yaitu sebagai alat komunikasi secara tertulis dan tidak langsung. Tulisan dapat membantu menjelaskan pikiran-pikiran kita (Tarigan, 1994:222). Selain itu, menulis juga memiliki fungsi lain, fungsi itu adalah sebagai berikut:
a.       Fungsi penataan
Ketika mengarang terjadi penataan terhadap gagasan, pikiran pendapat, imajinasi dan lain sebagainya, serta terhadap penggunaan bahasa untuk mewujudkannya. Oleh karena itu, pikiran dan yang lainnya memiliki wujud yang tersusun.
b.      Fungsi pengawetan
Mengarang mempunyai fungsi untuk mengawetkan pengutaraan sesuatu dalam wujud dokumen tertulis. Dokumen sangat berharga, misalnya untuk mengungkapkan kehidupan pada zaman dahulu.
c.       Fungsi penciptaan
Dengan mengarang kita menciptakan sesuatu yang mewujudkan sesuatu yang baru. Karangan sastra menunjukkan fungsi demikian. Begitu pula karangan filsafat dan keilmuan ada yang menunjukkan fungsi penciptaan.
d.      Fungsi penyampaian
Penyampaian itu terjadi bukan saja kepada orang yang berdekatan tempatnya melainkan jug kepada orang yang berjauhan. Malah penyampaian itu dapat terjadi pada masa berlainan (Rusyana, 1986:16).
B.     Peranan Menulis

Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang memegang peranan strategis dalam upaya memperkaya khasanah ilmu pengetahuan. Kemampuan menulis perlu dikembangkan karena kemampuan ini merupakan keterampilan secara mutlak harus dikuasai siswa untuk mencurahkan ide dan gagasannya kedalam bentuk tulisannya. Keterampilan menulis merupakan suatu persyaratan bagi siapapun dalam setiap organisasi, perusahaan, pendidikan ataupun pemerintahan (Tarigan, 1986:185).

Berkaitan dengan pentingnya peranan keterampilan menulis dalam menentukan kemampuan berbahasa, Rofi’uddin (1999:37) mengemukakan bahwa kemampuan berbahasa sejak dini merupakan salah satu upaya yang bersifat strategis. Kemampuan tersebut berfokus kepada kemampuan baca-tulis yang merupakan kunci pembukaan untuk memasuki dunia yang lebih luas. Artinya bahwa melalui pengajaran baca-tulis yang baik, maka dapat dipacu penguasaan kemampuan berfikir kritis-kreatif terhadap permasalahan yang dihadapi sehingga perkembangan dimensi afektif anak dapat dioptimalkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar